Profil Desa Bumireja

Ketahui informasi secara rinci Desa Bumireja mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bumireja

Tentang Kami

Profil Desa Bumireja, Kedungreja, Cilacap: Mengungkap potensi pertanian, komitmen pemerintahan desa dalam pembangunan partisipatif, serta dinamika sosial terkini. Kenali lebih dekat upaya menuju desa maju dan sejahtera di Jawa Tengah.

  • Basis Pertanian

    Sebagian besar wilayah dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan, dan perikanan, menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat

  • Pemerintahan Desa Progresif

    Di bawah kepemimpinan yang memiliki visi jelas, Desa Bumireja aktif mengelola pembangunan dengan transparansi dan pelibatan masyarakat, termasuk optimalisasi aset desa

  • Administratif yang Terstruktur

    Terdiri dari empat dusun (Cipari, Bojong, Kedungsari, Kedungdaon) dengan sejarah pemekaran wilayah yang menandai perkembangan administratifnya

Pasang Disini

Desa Bumireja, sebuah entitas administratif yang terletak di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, terus menunjukkan geliat pembangunan dan upaya peningkatan kesejahteraan warganya. Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki, terutama di sektor pertanian, serta komitmen pemerintah desa dalam menjalankan roda pemerintahan yang transparan dan partisipatif, Desa Bumireja berupaya mewujudkan visi sebagai desa yang maju dan sejahtera. Profil desa ini mengungkap berbagai aspek, mulai dari kondisi geografis, pemerintahan, potensi ekonomi, hingga dinamika sosial kemasyarakatan yang terjadi.

Desa Bumireja secara geografis merupakan salah satu dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Kedungreja. Keberadaannya sebagai desa agraris tercermin dari mayoritas penggunaan lahan yang didominasi oleh persawahan, perkebunan, dan kegiatan perikanan. Kondisi ini menjadikan sektor pertanian sebagai urat nadi perekonomian bagi sebagian besar penduduknya, yang berprofesi sebagai petani maupun buruh tani.

Tata Kelola Pemerintahan dan Sejarah Administratif

Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Bumireja dijalankan oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Kepala Desa Bumireja untuk periode 2019-2025 adalah Bambang Imam Turmudi. Visi yang diusung adalah “Bersama Membangun Desa untuk Mencapai Kehidupan Masyarakat Maju dan Sejahtera”. Misi yang diemban mencakup beberapa poin penting, yakni mewujudkan pemerintahan desa yang tertib dan berwibawa, mewujudkan pembangunan desa yang adil dan merata, mewujudkan masyarakat yang madani melalui pembinaan kemasyarakatan secara menyeluruh, mewujudkan peningkatan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan, serta mewujudkan desa yang siap siaga bencana dan tanggap darurat.

Secara administratif, wilayah Desa Bumireja terbagi menjadi 4 (empat) dusun, yaitu Dusun Cipari, Dusun Bojong, Dusun Kedungsari, dan Dusun Kedungdaon. Struktur ini lebih lanjut terbagi menjadi 12 Rukun Warga (RW) dan 46 Rukun Tetangga (RT), yang mempermudah koordinasi dan pelayanan kepada masyarakat.

Sejarah awal keberadaan Desa Bumireja, sebagaimana diungkapkan dalam laman resmi desa, sebagian besar bersandar pada cerita lisan yang diwariskan secara turun-temurun, mengingat minimnya sumber primer seperti prasasti atau naskah tertulis. Namun, tercatat bahwa Desa Bumireja pada awalnya merupakan satu kesatuan wilayah yang kemudian mengalami pemekaran pada tahun 1988, melahirkan Desa Bumireja dan Desa Kaliwungu. Pemekaran ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah administratif desa, menandai upaya penataan wilayah untuk efektivitas pemerintahan dan pelayanan publik.

Pemerintah Desa Bumireja menyatakan komitmennya untuk melayani masyarakat guna menjadikan desa yang mandiri dan terus bertumbuh. Transparansi dalam pengelolaan pemerintahan dan keuangan desa menjadi salah satu fokus, sebagaimana diamanatkan dalam regulasi yang berlaku. Situs web desa juga menjadi salah satu media untuk menyampaikan informasi dan program-program desa kepada publik.

Pertanian dan Optimalisasi Aset Desa

Sektor pertanian tidak diragukan lagi menjadi andalan utama perekonomian Desa Bumireja. Lahan yang subur dimanfaatkan masyarakat untuk menanam berbagai komoditas pertanian pangan maupun perkebunan. Di samping itu, kegiatan perikanan juga turut memberikan kontribusi bagi pendapatan warga.

Salah satu potensi sumber daya ekonomi yang signifikan di Desa Bumireja adalah keberadaan tanah kas desa. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Otonomi Universitas Galuh (Shafa Nada Nur Afif, dkk.) menyoroti pentingnya optimalisasi pengelolaan tanah kas desa oleh Pemerintah Desa Bumireja. Penelitian tersebut mengidentifikasi bahwa pengelolaan tanah kas desa belum optimal dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan, termasuk pembentukan unit atau penunjukan petugas yang bertanggung jawab secara khusus untuk mengelola aset desa ini agar lebih terorganisir dan memberikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi desa. Optimalisasi aset desa ini sejalan dengan upaya pemerintah desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Kabupaten Cilacap secara umum dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Tengah, dengan surplus produksi beras yang signifikan. Selain padi, komoditas seperti jagung dan kedelai juga memiliki produksi yang cukup besar di tingkat kabupaten. Meskipun data spesifik produksi per komoditas untuk Desa Bumireja memerlukan penelusuran lebih lanjut melalui data statistik pertanian sektoral atau publikasi "Kecamatan Kedungreja dalam Angka" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap, potensi agraris desa ini jelas sejalan dengan profil umum wilayahnya.

Pemerintah desa, melalui laman resminya, juga menyebutkan bahwa potensi desa yang melimpah meliputi wisata, perkebunan, pertanian, dan peternakan yang perlu terus dikembangkan untuk menjadikan Desa Bumireja semakin dikenal dan mandiri.

Pembangunan Infrastruktur dan Program Desa

Pembangunan di Desa Bumireja diarahkan dengan mengedepankan kearifan lokal, memperhatikan struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, kondisi fisik geografis, pola kegiatan usaha pertanian, keterkaitan ekonomi, sektor kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan permukiman. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.

Penggunaan Dana Desa menjadi salah satu motor penggerak utama dalam pelaksanaan program pembangunan. Pemerintah Desa Bumireja menyatakan bahwa Dana Desa digunakan secara efisien untuk kesejahteraan warga, mendorong pembangunan infrastruktur, pengembangan perekonomian warga, dan berbagai jenis pemberdayaan masyarakat lainnya. Aspek transparansi dalam penggunaan Dana Desa ditegaskan sebagai hal mutlak untuk menjaga kepercayaan publik. Laporan realisasi anggaran Dana Desa diolah dan dapat diakses informasinya oleh warga.

Beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur yang menyentuh atau berdekatan dengan wilayah Desa Bumireja pernah tercatat dalam dokumen perencanaan daerah Kabupaten Cilacap. Sebagai contoh, dokumen perubahan rencana kerja pemerintah daerah pada tahun-tahun sebelumnya mencantumkan kegiatan seperti pembangunan jembatan di perbatasan Desa Jatisari - Desa Bumireja dan pembangunan jembatan lain di wilayah Bumireja. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, serta sarana prasarana dasar lainnya seperti irigasi dan drainase, tentu menjadi prioritas untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.

Kehidupan Sosial, Pendidikan dan Kemasyarakatan

Kehidupan sosial di Desa Bumireja diwarnai dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih cukup kental, sebagaimana lazimnya masyarakat perdesaan di Indonesia. Pembinaan kemasyarakatan menjadi salah satu misi pemerintah desa untuk mewujudkan masyarakat yang madani.

Di sektor pendidikan, salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang tercatat keberadaannya adalah RA (Raudhatul Athfal) Bahrul Ulum Bumireja, yang beralamat di Dusun Bojong RT 01/04. Keberadaan lembaga pendidikan, baik formal maupun non-formal, memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat desa.

Pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan juga menjadi perhatian. Pemerintah desa menyatakan bahwa perencanaan pembangunan dibahas bersama dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes), di mana semua warga berhak untuk mengusulkan ide demi terwujudnya Desa Bumireja yang maju dan mandiri.

Dinamika Aktual dan Tantangan Pemerintahan

Sebagai sebuah entitas pemerintahan yang dinamis, Desa Bumireja juga tidak luput dari berbagai tantangan dan dinamika internal. Pada awal tahun 2025, media massa lokal seperti Radar Banyumas dan 86News memberitakan adanya dugaan kasus yang melibatkan salah satu oknum perangkat desa. Berita tersebut menyebutkan adanya tuntutan dari sebagian warga agar oknum perangkat desa yang bersangkutan mengundurkan diri.

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Desa Bumireja, Bambang Imam Turmudi, sebagaimana dikutip oleh Radar Banyumas (Jumat, 7 Februari 2025), memberikan pernyataan. Beliau memastikan bahwa perangkat desa yang dimaksud bersedia mengundurkan diri, dan pemerintah desa akan berpegang pada aturan serta perundang-undangan yang berlaku dalam menangani persoalan tersebut. "Kemarin waktu audensi saudara RS tidak hadir. Dari perwakilannya menyampaikan, intinya saudara RS siap mengundurkan diri," ujar Bambang Imam Turmudi. Sikap pemerintah desa untuk menempuh jalur sesuai regulasi menunjukkan upaya menjaga tata kelola pemerintahan yang baik di tengah dinamika yang terjadi. Kejadian ini menjadi catatan penting mengenai aspek akuntabilitas dan responsivitas aparat desa terhadap aspirasi masyarakat.

Tantangan umum yang dihadapi oleh desa-desa agraris seperti Bumireja antara lain adalah regenerasi petani, akses terhadap teknologi pertanian modern, stabilitas harga komoditas pertanian, serta adaptasi terhadap perubahan iklim. Selain itu, upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada sektor pertanian, serta terus meningkatkan kualitas layanan publik juga menjadi agenda penting ke depan.

Harapan dan Proyeksi ke Depan

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, mulai dari sumber daya alam pertanian, komitmen aparatur desa, hingga partisipasi masyarakat, Desa Bumireja memiliki landasan yang cukup kuat untuk terus bergerak maju. Upaya optimalisasi pengelolaan aset desa seperti tanah kas desa, jika berhasil diimplementasikan, dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan untuk membiayai program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan kualitas infrastruktur, baik jalan desa, irigasi, maupun sarana pendukung ekonomi lainnya, akan terus menjadi kebutuhan. Demikian pula dengan program-program pemberdayaan yang menyentuh langsung peningkatan keterampilan dan kesejahteraan warga, seperti pelatihan usaha kecil dan menengah (UKM), pengembangan produk lokal, dan akses permodalan.

Pemerintah Desa Bumireja, di bawah kepemimpinan Bambang Imam Turmudi, diharapkan dapat terus menjaga komitmen terhadap visi dan misi yang telah dicanangkan, terutama dalam hal tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan yang merata, dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan desa, serta seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan.

Optimisme di Tengah Tantangan

Desa Bumireja di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, adalah representasi dari desa di Indonesia yang terus berjuang dan berbenah. Dengan modal utama berupa lahan pertanian yang subur dan semangat gotong royong warganya, serta upaya berkelanjutan dari pemerintah desa untuk meningkatkan tata kelola dan pelayanan, Bumireja menatap masa depan dengan optimisme.

Meskipun tantangan dan dinamika selalu ada, komitmen untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat menjadi pegangan utama. Keberhasilan Desa Bumireja dalam menggali seluruh potensinya tidak hanya akan berdampak positif bagi warganya, tetapi juga akan memberikan kontribusi bagi kemajuan Kecamatan Kedungreja dan Kabupaten Cilacap secara keseluruhan. Kehadiran media informasi seperti website desa menjadi langkah positif dalam mewujudkan transparansi dan mendekatkan pemerintah desa dengan warganya serta dunia luar.